Perbedaan Subhanallah Dan Masya Allah
Bismillahirrahmanirrahim....,
Selamat Pagi Sahabat saudariku muslimin muslimah,,, Kali ini saya akan membagikan pengetahuan Tentang Perbedaan Subhanallah dan Masya Allah | ketahuilah bahwa Subhanallah atau Masya Allah, Kadang Suka Terbalik...
Ungkapan Subhaanallah di anjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, dan dengan ucapan itu kita menetapkan bahwa Allah Maha Suci dari semua keburukan tersebut.
Kebalikannya dari ucapan Masya Allah, yang diucapkan bila seseorang melihat yang indah-indah.
Penggunaan kedua kalimat ini di tengah masyarakat Islam tanah air kerap terbalik-balik, kecuali pada sebagian orang yang mengerti ajaran Sunnah ini. Wallahu a'lam
SUMBER : Ustadz Abu Umar Basyier di Buku Prahara Cinta hal. 173,
Penerbit : Shafa Publika
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Tirmizi, dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :
"Suatu hari aku berjunub dan ternampak Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berjalan bersama para sahabat, lantas aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub, setelah itu aku datang menemui Rasulullah. Baginda bersabda :
Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau melarikan diri tatkala kami datang?
Aku menjawab :
Wahai Rasulullah, aku kotor (berjunub) dan aku tidak selesa untuk bertemu kalian. Rasulullah bersabda :
Subhanallah!! sesungguhnya mukmin tidak najis"
Lihatlah bagaimana ungkapan Nabi tika mendengar kata-kata Abu Hurairah . Baginda tersentak dengan perkataan Abu Hurairah yang kurang tepat. Oleh itu, sepatutnya jika melakukan atau terdengar sesuatu yang negatif , kita ucapkan "Subhanallah"
Beberapa Firman Allah subhanahu wa ta'ala :
- “Dan (ingatlah) hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka semuanya kemudian Allah berfirman kepada malaikat : ”Apakah mereka ini dahulu menyembah kamu? Malaikat-malaikatitu menjawab : “Maha Suci Engkau. Engkaulah pelindung kami, bukan mereka bahkan mereka telah menyembah jin kebanyakan mereka beriman kepada jin itu.” (QS. Saba’ 34 : 40-41)
- Katakanlah : “Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS. Yusuf 12 : 108)
- “Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu : “Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini. Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar”. (QS. An Nuur 24 : 16)
- “Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “MAA SYAA ALLAH, LAA QUWWATA ILLAA BILLAH” (Sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan”. (QS. Al Kahfi [18]: 39)
Jadi “Subhanallah” dilekatkan dalam makna “turun”, yang kemudian sesuai dengan kebiasaan Bahasa Arab.
secara umum; yakni menggunakannya untuk mengungkapkan keprihatinan atas suatu hal yang kurang baik di mana tak pantas.
Dzikir tasbih secara umum adalah utama, sebab ia dzikir semua makhluk dan tertempat di waktu utama pagi dan petang. Adapun dalam ucapan sehari-hari, mari membiasakan ia sebagai pe-Maha Suci-an Allah atas hal yang memang tak pantas bagi keagungan-Nya.
Demikian dalam kebiasaan lisan berbahasa Arab : mereka mengucapkan “Masya Allah” pada keadaan juga sosok yang kebaikannya mengagumkan.
Demikianlah pengalaman menghadiri acara Masyaikh : dan membersamai beberapa yang empat ke Jogokariyan : dari Saudi, Kuwait, Syam, dan Yaman. Di antara mereka ada yang berkata, “Masya Allah” nyaris tanpa henti, kalau di Air Terjun Tawangmangu, Bonbin Gembiraloka, dan Gunung Merapi.
Simpulannya :
“Masyaallah” adalah ungkapan ketakjuban pada hal-hal yang indah, dan memang hal indah itu dicinta dan dikehendaki oleh Allah. Demi ketepatan makna keagungan-Nya dan menghindari kesalahfahaman.
Mari biasakan mengucap “Subhanallah” dan ”Masyaallah” seperti seharusnya.
Terima Kasih, Semoga bermanfaat.
Baca Juga : Tata cara Sholat Tahajud & Sholat Jenazah
Leave a Comment